Tahu atau tofu adalah salah satu makanan etnis Tionghoa yang paling
merakyat. Tahu terbuat dari endapan perasan biji kedelai yang mengalami
kiagulasi. Penamaan tahu merupakan serapan dari bahasa Hokkian yang berbunyi tauhu yang secara harafian berarti kedelai terfermentasi.
Tahu sendiri memiliki tekstur yang lembut/halus, serta umumnya
berwarna putih. Tahu sendiri telah dikenal di Tiongkok sejak zaman
Dinasti Han, sekitar 2200 tahun lalu. Penemu penganan ini adalah Liu An,
seorang bangsawan dan ayahnya adalah Liu Bang. Liu An juga cucu dari
Kaisar Han Gaozu.
Di Jepang, makanan ini disebut tofu. Teknik pembuatannya muylai
berkembang sejak periode Nara (710-794). Tofu sendiri lebih lunak dan
kurang tahan terhadap pengolahan.
Tahu dibawa oleh para perantau Tiongkok ke berbagai penjuru dunia
hingga menyeberang ke Asia Timur dan Asia Tenggara. Kemunghkinan
penyebaran ini berkaitan dengan pengaruh penyerbaran ajaran Buddha,
karena tahu merupakan sumber penting protein daslam diet vegetarian.
Tahu memiliki jumlah kalori yang relatif rendah dan kandungan protein
cukup tinggi, serta mengandung zat besi dan kalsium tinggi pula.
Selain tahu yang kita kenal, a jenis tahu lain yaitu tahu busukatau
chou doufu. Tahu bujsuk ini adalah sejenis tahu yang difermentasikan
lebih lanjut, sehingga menjadi berbau tidak sedap. Penyajiannya
bermacam-macam, dapat digoreng, dikusus, direbus atau dipanggang.
Yang unik, setelah digoreng, direbus, dikukus atau dipanggang, tahu
ini tidak bebau busuk lagi. dan dapat menjadi penganan yang sangat enak.
Tahu pasa masanya pernah menjadi hidangan kekaisaran, menjadi
penganan favorit Ratu Ci Xi pada masa Dinasti Qin. Sedangkan di Taiwan,
tahu busuk ini sangat terkenal dan disukai banyak orang.
[JX/tionghoa.info/Eka]
Wednesday, 27 January 2016
Benarkah Tahu Adalah Makanan Era Kekaisaran??
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Write komentar